Disbudpar Kudus Siapkan Tim Satgas Pantau Libur Lebaran

Tim Satgas Pariwisata Disbudpar Kudus memantau kondisi tempat wisata di Kudus saat liburan, beberapa waktu lalu.

 

KUDUS-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus mulai melakukan persiapan, untuk menyambut libur Hari Raya Idul Fiti 1446 Hijriah. Persiapan itu berupa mensiagakan Tim Satuan Tugas (Satgas) Pariwisata, yang nantinya memiliki tugas pokok memantau kondisi tempat wisata sebelum, saat dan setelah momen lebaran.

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah mengatakan, Tim Satgas Pariwisata itu akan melaksanakan tugasnya pada tiga waktu, yakni pra libur lebaran, 2-3 hari setelah lebaran dan saat momen Kupatan atau kegiatan tradisi yang digelar warga Kudus tujuh hari setelah lebaran.

‘’Momen Kupatan ini dilaksanakan dibeberapa lokasi di sejumlah desa,’’ ungkapnya, Kamis (20/3).

Sambungnya, tugas Tim Satgas Pariwisata itu, pada pra libur lebaran akan memonitor beberapa daya Tarik wisata, dan melihat kesiapan pengelola wisata untuk menerima pengunjung. Termasuk melihat kondisi sarana dan prasarana yang ada di Kawasan destinasi wisata setempat.

‘’Sarana prasarana itu diantaranya kantong parkir, musala atau tempat ibadah, dan cuci tangan. Serta kondisi spot-spot yang perlu diperbaiki, restoran hingga PKL,’’ kata Dia.

Lanjutnya, kemudian tugas yang akan dilaksanakan 2-3 hari setelah lebaran, adalah memantau tingkat kunjungan wisata. Berdasarkan catatan, ada beberapa lokasi wisata yang ramai saat cuti lebaran. Maka perlu dipantau dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat setempat. Tentunya melihat sebaik apa menjadi tuan rumah.

Kemudian saat momen kupatan, tugasnya adalah memantau desa yang menggelar tradisi Kupatan, yakni di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kudus dengan tradisi Sewu Kupat. Lalu di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo dengan tradisi Bulusan, serta Praon di Desa Temulus dan Kesambi, Kecamatan Mejobo.

‘’Kemudian ada tradi kupatan di komplek Sendang Jodo turut Desa Purworejo Kecamatan Bae,’’ paparnya.

‘’Selain itu ada beberapa titik keramaian desa wisata yang mendirikan panggung hiburan dangdut. Tapi untuk saat ini belum diketahui ada berapa,’’ imbuhnya.  

Guna menjaga kenyaman dan keamanan wisatawan, Mutrikah mengaku sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk seluruh pengelola kegiatan kepariwisataan, pelaku usaha industri pariwisata, hotel, retoran dan rumah makan yang ada di Kota Kretek.

‘’Surat itu juga untuk pengelola wahana permainan masyarakat dan desa wisata. Di dalam SE itu ada aturan yang harus dipenuhi, demi kenyamanan dan keamanan pengunjung selama libur lebaran,’’ ujar Mutrikah, Kamis (20/3).

Kesiapan lain, menggelar rapat koordinasi bersama pelaku usaha dan stake holder pariwisata, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemkab Kudus. Rapat tersebut juga menghadirkan aparat keamanan, diantaranya dari jajaran Polres dan Kodim Kudus.

‘’Rapat ini untuk menjalin komunikasi agar libur lebaran hingga tradisi kupatan berjalan dengan lancar dan aman,’’ pungkasnya. (han)